SlideShow

0

Analisa Jaringan Dari Gedung A B dan C


3.1.1 Jaringan Komputer Gedung A Lantai 1
Gambar berikut menerangkan tentang penggunaan jaringan komputer
pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung A lantai 1
sebelum dilakukan analisis.
Gambar 3.1 Gedung A Lantai 1

Sesuai dengan data dan informasi yang didapat dari Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung A lantai 1 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Topologi jaringan mengunakan topologi star.
b. Memakai 3 HUB, 2 HUB digunakan disaat-saat tertentu.
c. Jenis kabel menggunakan UTP.
d. Terdapat 10  komputer.
3.1.1.1 Implementasi Jaringan Komputer Gedung A Lantai 1
Dibawah ini adalah gambar jaringan komputer setelah dilakukan analisis dan implementasi pada gedung A Lantai 1.

Gambar 3.2 Gedung A Lantai 1 setelah diimplementasi

Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Penggunaan HUB dikurangi pada 2 ruangan menjadi 1
HUB di perpustakaan.
b. Pemasangan wireless access point pada perpustakaan.
c. Memakai topologi star.
d. Rekonfigurasi ulang IP address pada 2 client yaitu
192.168.50.3 sampai 192.168.50.4
Gambar 3.3 Setting IP address client Gedung A Lantai 1
Pada gedung A lantai 1 ini terdiri dari 5 ruangan yang
diantaranya terdapat perpustakaan yang terdapat 1 buah HUB, 2
komputer dan 1 wireless access point. Setting IP address di router
pada lantai 3 dilakukan Diasumsikan apabila ada penambahan
komputer pada gedung A lantai 1 ini, maka IP address yang diberikan
adalah 192.168.50.71 - 192.168.50.80 untuk 10 client atau 10
komputer.
21
3.1.2 Jaringan Komputer Gedung A Lantai 2
Gambar berikut menerangkan tentang penggunaan jaringan komputer
pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung A lantai 2
sebelum dilakukan analisis.
Gambar 3.4 Gedung A Lantai 2
Sesuai dengan data dan informasi yang didapat dari Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung A lantai 2 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Topologi jaringan mengunakan topologi star.
b. Memakai 3 HUB, 1 HUB pada ruang rapat dipakai pada saat-saat
tertentu.
c. Jenis kabel menggunakan UTP.
d. Terdapat 11 komputer.
e. Terdapat 1 wireless access point.
3.1.2.1 Implementasi Jaringan Komputer Gedung A Lantai 2
Dibawah ini adalah gambar jaringan komputer setelah
dilakukan analisis dan implementasi pada gedung A Lantai 2.
Gambar 3.5 Gedung A Lantai 2 setelah diimplementasi







Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Penggunaan 3 HUB dikurangi menjadi 2 HUB.
b. Perubahan infrastruktur/jalur kabel antara HUB dengan
komputer.
c. Memakai topologi star.
d. Konfigurasi ulang wireless router.
e. Rekonfigurasi ulang IP address pada 11 client yaitu
192.168.50.5 sampai 192.168.50.15
Gambar 3.6 Setting IP address client Gedung A Lantai 2
Pada gedung A lantai 2 ini terdiri dari 11 ruangan yang
terdapat 2 buah HUB, 10 komputer dan 1 wireless access point.
Diasumsikan apabila ada penambahan komputer pada gedung A lantai
2 ini, maka IP address yang diberikan adalah 192.168.50.81 -
192.168.50.90 untuk 10 client atau 10 komputer.
23

3.1.5 Jaringan Komputer Gedung B Lantai 1
Gambar berikut menerangkan tentang penggunaan jaringan komputer
pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung B lantai 1
sebelum dilakukan analisis.
Gambar 3.13 Gedung B Lantai 1
Sesuai dengan data dan informasi yang didapat dari Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung B lantai 1 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Topologi jaringan mengunakan topologi star.
b. Memakai 1 HUB.
c. Jenis kabel menggunakan UTP.
d. Terdapat 8 komputer.
3.1.5.1 Implementasi Jaringan Komputer Gedung B Lantai 1
Dibawah ini adalah gambar jaringan komputer setelah
dilakukan analisis dan implementasi pada gedung B lantai 1.
Gambar 3.14 Gedung B Lantai 1 setelah diimplementasi
Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perubahan infrastruktur/jalur kabel antara HUB dengan
komputer.
b. Pemasangan wireless access point.
c. Memakai topologi star.
d. Rekonfigurasi ulang IP address pada 8 client yaitu
192.168.50.121 sampai 192.168.50.128
Gambar 3.15 Setting IP address client Gedung B Lantai 1
Pada gedung B lantai 1 ini terdiri dari 8 ruangan yang terdapat
1 buah HUB, 8 komputer dan 1 wireless access point. Diasumsikan
apabila ada penambahan komputer pada gedung B lantai 1 ini, maka
IP address yang diberikan adalah 192.168.50.199 - 192.168.50.210
untuk 11 client atau 11 komputer.


3.1.6 Jaringan Komputer Gedung B Lantai 2
Gambar berikut menerangkan tentang penggunaan jaringan computer
pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung B lantai 2
sebelum dilakukan analisis.
Gambar 3.16 Gedung B Lantai 2
Sesuai dengan data dan informasi yang didapat dari Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi gedung B lantai 2 maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Topologi jaringan mengunakan topologi star.
b. Memakai 2 HUB.
c. Jenis kabel menggunakan UTP.
d. Terdapat 9 komputer.


3.1.6.1 Implementasi Jaringan Komputer Gedung B Lantai 2
Dibawah ini adalah gambar jaringan komputer setelah
dilakukan analisis dan implementasi pada gedung B lantai 2.
Gambar 3.17 Gedung B Lantai 2 setelah di implementasi
Beberapa perubahan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Perubahan infrastruktur/jalur kabel antara HUB dengan
komputer.
b. Pemasangan wireless access point.
c. Memakai topologi star.
d. Rekonfigurasi ulang IP address pada 9 client yaitu
192.168.50.129 sampai 192.168.50.137

3.1.7.1 Implementasi Jaringan Komputer Gedung C Lantai 1
Dibawah ini adalah gambar jaringan komputer setelah dilakukan analisis dan implementasi pada gedung C lantai 1
 
Gambar 3.18 Setting IP address client Gedung C Lantai 1
Pada gedung B lantai 2 ini terdiri dari 12 ruangan yang
terdapat 1 buah HUB, 5 komputer dan 1 wireless access point.
Diasumsikan apabila ada penambahan komputer pada gedung C lantai
1 ini, maka IP address yang diberikan adalah 192.168.50.211 -
192.168.50.220 untuk 5 client atau 5 komputer.

Referensi : http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/428/jbptunikompp-gdl-restumsale-21353-6-10.bab-i.pdf
0

Komponen Jaringan Komputer



Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan.
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.


A. Perangkat jaringan
1. Repeater
Berfungsi untuk menerima sinyal kemudian meneruskan kembali sinyal yang diterima dengan kekuatan yang sama. Dengan adanya repeter, sinyal dari suatu komputer dapat komputer lain yang letaknya berjauhan.

2. Hub
Fungsinya sama dengan repeater hanya hub terdiri dari beberapa port, sehingga hub disebut juga multiport repeter. Repeater dan hub bekerja di physical layer sehingga tidak mempunyai pengetahuan mengenai alamat yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap menggunaka metode broadcast dalam mengirimkan sinyal, sehingga bila salah satu port sibuk maka port yang lain harus menunggu jika ingin mengirimkan sinyal.

3. Bridge
Berfungsi seperti repeater atau hub tetapi lebih pintar karena bekerja pada lapisan data link sehingga mempunyai kemampuan untuk menggunakan MAC address dalam proses pengiriman frame ke alamat yang dituju.


4. Switch
Fungsinya sama dengan bridge hanya switch terdiri dari beberapa port sehingga switch disebut multiport bridge. Dengan kemampuannya tersebut jika salah satu port pada switch sibuk maka port-port lain masih tetap dapat berfungsi. Tetapi bridge dan switch tidak dapat meneruskan paket IP yang ditujukan komputer lain yang secara logic berbeda jaringan.

B. Type , Jenis Kabel dan Pengkabelan
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada beberapa jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair), coaxial cable dan fiber optic.
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.

Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
• Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
• Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
• Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
• Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
• Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
• Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
• Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
• Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

2. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
• Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
• Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
• Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
• Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
• Setiap segment harus diberi ground.
• Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).





0

Permasalahan mati atau tidak berfungsinya komponen pada jaringan



  Mengidentifikasi Masalah fungsionalitas jaringan pada perangkat melalui gejala yang muncul
Jaringan computer sangat rawan terhadap gangguan atau kerusakan dikarenakan banyak sekali factor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan atau kerusakan pada jaringan tersebut.faktor faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan adalah :
I.  Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan gangguan apabila listrik tidak stabil , baik naik turunnya listrik maupun mati sendiri . Bila kita menggunakan sumber lisrik yang tidak stabil maka akan memebuat peralatan computer kita mudah rusak , sehingga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation ataupun komputer server.
II.  Mati atau tidak berfungsinya komponen jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen jaringan bisa        disebabkan oleh korosi (berkarat ) atau rusak. Dalam  sistem  jaringan  LAN  sering  kita  menyebut  permasalahan yang menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan dalam kondisi down.
Down pada jaringan LAN disebabkan system dalam jaringan LAN tersebut atau tidak berfungsinya komponen dalam jaringan LAN tersebut.
Indikasi pada kerusakan masing masing computer dapat diuraikan sebagai berikut  :
a. Server
Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network berisikan daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Apabila komputer server mengalami kerusakan  atau  gangguan  secara  otomatis  seluruh  jaringan  tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server .
b. WorkStation
Workstation adalah computer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server . pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data,sharing printer dsb. Apabila terjadi   kerusakan   pada   komputer   workstation   berarti   komputer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat  berkomunikasi  dengan  komputer  server  maupun  komputer lain dalam jaringan.


c. Hub/Switch
Hub/Switch merupakan terminal atau pembagi data bagi kartu jaringan (Network card), Apabila  terjadi  kerusakan pada Hub dapat dilihat pada lampu indikator  power  dan  lampu indikator untuk  masing-masing   workstation. Apabila lampu indikator power   Hub/switch mati berarti kemungkinan besar Hub   tersebut rusak.
d. Kartu Jaringan
Kartu Jaringan (NIC) merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antara komputer, kebanyakan kartu jaringan adalah kartu inernal,yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer.
Fungsi: Beberapa komputer seperti komputer MAC, menggunakan sebuah kotak khusus yang ditancapkan ke port serial atau SCSI port komputernya. Pada komputer notebook ada slot untuk kartu jaringan yang biasa disebut PCMCIA slot. Kartu jaringan yang banyak terpakai saat ini adalah : kartu jaringan Ethernet, LocalTalk konektor, dan kartu jaringan Token Ring. Yang saat ini populer digunakan adalah Ethernet, lalu diikuti oleh Token Ring, dan LocalTalk.
Indikator yang dapat dilihat dalam kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/switch  saat  komputer  telah  hidup  dan  konektifitas  kabel  dari kartu jaringan dan hub/switch telah baik .
e.   Kabel
a.   Jenis  kabel  serat  optik  menggunakan  konektor  SC  dan  ST. Gangguan atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik   sangat   jarang,   tetapi   memerlukan   penanganan   secara khusus untuk perawatan jaringan .
b.   Gangguan atau kerusakan   pada   kabel   UTP adalah lampu indikator   yang   tidak   hidup   pada   kartu   jaringan   atau   padaHub/switch. Hal tersebut dikarenakan konektor   yang   tidak terpasang  dengan  baik  (longgar),  susunan  pengkabelan  yang salah dan kabel putus.
c.   Kabel  jenis  coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya   dan   sering   terjadi   gangguan   karena   konektor   yang longgar  (tidak  konek),  kabel  short  dan  kabel  terbuka  resistor pada terminating conector.

·       Kerusakan atau kesalahan Hardware
Kerusakan  atau  kesalahan  hardware  yang  sering  terjadi  adalah  pada Network   Interface   Card   (kartu   jaringan),   pengkabelan  dan   konektor.
Secara   software   untuk   mengetahui   bahwa  kartu   jaringan   telah bekerja atau aktif dapat dilihat pada :
1.    Klik Start > setting >klik Control Panel
2.  Pilih icon system  double klik pilih menu Device Manager
·       Kesalahan software
Permasalahan   yang   sering   muncul   pada   bagian   software   ini   pada umumnya bisa dikelompokkan :
         Kesalahan setting konfigurasi jaringan
         Kesalahan Protocol yang digunakan
         Kesalahan pengalamatan IP.
         Kesalahan Indentifikasi Client dan server komputer
         Kesalahan Service Network (file and print sharing)
         Kesalahan Security System
         Kerusakan file program, sehingga perlu di update .


Komponen Jaringan Komputer
Jaringan Komputer tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
1. Komponen Hardware
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel dan topologi jaringan.
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.


A. Perangkat jaringan
1. Repeater
Berfungsi untuk menerima sinyal kemudian meneruskan kembali sinyal yang diterima dengan kekuatan yang sama. Dengan adanya repeter, sinyal dari suatu komputer dapat komputer lain yang letaknya berjauhan.

2. Hub
Fungsinya sama dengan repeater hanya hub terdiri dari beberapa port, sehingga hub disebut juga multiport repeter. Repeater dan hub bekerja di physical layer sehingga tidak mempunyai pengetahuan mengenai alamat yang dituju. Meskipun hub memiliki beberapa port tetapi tetap menggunaka metode broadcast dalam mengirimkan sinyal, sehingga bila salah satu port sibuk maka port yang lain harus menunggu jika ingin mengirimkan sinyal.

3. Bridge
Berfungsi seperti repeater atau hub tetapi lebih pintar karena bekerja pada lapisan data link sehingga mempunyai kemampuan untuk menggunakan MAC address dalam proses pengiriman frame ke alamat yang dituju.


4. Switch
Fungsinya sama dengan bridge hanya switch terdiri dari beberapa port sehingga switch disebut multiport bridge. Dengan kemampuannya tersebut jika salah satu port pada switch sibuk maka port-port lain masih tetap dapat berfungsi. Tetapi bridge dan switch tidak dapat meneruskan paket IP yang ditujukan komputer lain yang secara logic berbeda jaringan.

B. Type , Jenis Kabel dan Pengkabelan
Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada beberapa jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair), coaxial cable dan fiber optic.
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.

Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
• Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
• Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
• Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
• Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
• Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
• Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
• Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
• Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

2. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung. Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
• Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
• Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
• Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
• Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
• Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
• Setiap segment harus diberi ground.
• Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter). Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).